Sunday, April 17, 2011

kajian PIR, 16 april 2010

History Kissing Disease?

• Disebabkan oleh Epstein Barr virus
• Virusnya ditemukan abad ke 19 sebagai deman glandular acute
• Pada tahun 1920, peneliti Sprunk dan asosiasinya memberikan nama infeksi mononucleusis pada kasus yang menunjukkan leukemia acute yang terdiagnosis dalam sel – sel dalam darah.
• Tahun 1923, peneliti Downey mendeskripsikan morfologi lymphocyte
• Tahun 1932, Paul dan Bunnell menemukan serum dari pasien dengan gejala heterophili antibody
• Para penderita mono memiliki gejala asymptomatic (Andrew . 2011. The Kissing Disease.diakses melalui http://www.authorstream.com/Presentation/thelegend412-906150-the-kissing-disease/. Tanggal akses 16 April 2011

Pencegahan ?
• Pencegahannya tidak menggunakan peralatan makan minum yang sama dengan penderita selama masa pemulihan, tidak ada kontak mulut yang memungkinkan terjadinya pertukaran air ludah, karena Mononucleusis hampir tidak pernah mengakibatkan kematian (Awolford. 2009. The Immune System. Diakses melalui http://www.blueridgectc.edu/allied_health /lecture%20notes/ documents/Chapter24-TheImmuneSystem.pdf. Tanggal akses 16 April 2011)


Obatnya ?
• Belum ada obatnya yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi viral mononucleusis seperti antibiotic yang digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri. Remaja dengan inspeksi menderita mono akan merasakan sakit ketika mereka mendapat ampicillin atau amoxilin , karenanya pengobatan seperti ini harus dihindari. Acetaminophen atau ibuprofen bisa digunakan untuk menurunkan gejala demannya, dan meredakan luka tenggorokan atau sakit kepala. Selain itu pengobatan dengan chloraseptic dapat meredakan sakit tenggorokan. Perbanyak minuman bercairan , dan mulai diet ringan agar bisa tahan terhadap gejalannya. (Kaiser. 2003. Infection Mononucleusis. Diakses melaluihttp://www.permanente.net/homepage/kaiser/pdf/4952.pdf. Tanggal akses 16 April 2011)
• Tidak ada vaksin dan perawatan yang effective (Awolford. 2009. The Immune System. Diakses melalui http://www.blueridgectc.edu/allied_health/lecture%20notes/documents/Chapter24-TheImmuneSystem.pdf. Tanggal akses 16 April 2011)


Kalau lama bersentuhan dapat tertular?
• Jika dalam sentuhan mulut atau menggunakan gelas minum bisa tertular dengan pertukaran cairan ludah.
• Jika lain dari itu, Infeksi mononucleusis tidak terlau tinggi proses penularannya. EBV pada kenyataannya langka ditemukan pada anggota keluarga disaat yang bersamaan. Mono kemungkinan tidak menular melalui batuk atau bersin dan penderita yang mengidap bisa dikunjungi oleh temannya, makan bersama dan mengikuti aktivitas sekolah. Yang penting menghindari dari berciuman atau minum pada gelas yang sama sampai pemulihan. (Kaiser. 2003. Infection Mononucleusis. Diakses melalui http://www.permanente.net/homepage/kaiser/pdf/4952.pdf. Tanggal akses 16 April 2011)

.sekian.

No comments:

Post a Comment